Buttonscarves Paris Takeover: Menyatukan Fashion, Budaya, dan Koneksi Global
Jakarta, Oktober 2025 — Setelah sukses besar dengan Desert Takeover di Dubai pada September lalu, Buttonscarves kembali melangkah lebih jauh. Kali ini, merek modest fashion asal Indonesia tersebut menandai babak baru perjalanannya melalui Buttonscarves Paris Takeover, sebuah perayaan fashion dan budaya yang berlangsung di jantung ibu kota mode dunia.
Pada 6 Oktober 2025, sebuah kafe menawan dengan pemandangan menakjubkan ke arah Menara Eiffel bertransformasi menjadi ruang yang sepenuhnya mencerminkan identitas Buttonscarves — elegan, hangat, dan penuh jiwa. Ruangan itu dihiasi warna Viva Magenta khas Buttonscarves dan pola monogram ikoniknya, menciptakan harmoni antara kemewahan dan modernitas yang melekat pada karakter merek ini.
Namun, di balik keindahan visual dan atmosfer berkelas itu, Paris Takeover bukan sekadar pertunjukan estetika. Ia adalah simbol dari perjalanan budaya dan koneksi global, bagaimana sebuah brand dari Asia Tenggara dapat berbicara dalam bahasa universal: kreativitas, keanggunan, dan makna.
Paris, Sebuah Simbol Perjalanan
Bagi Buttonscarves, Paris bukan kota yang asing. Dua tahun lalu, dunia fashion sempat menoleh ketika merek ini menampilkan instalasi tas raksasa di bawah Menara Eiffel — sebuah momen yang bukan hanya berani, tetapi juga menandai keyakinan bahwa modest fashion dari Asia Tenggara punya tempat di panggung dunia.

Kini, dua tahun berselang, Buttonscarves kembali ke kota yang sama dengan cerita yang lebih matang. Jika instalasi 2023 adalah deklarasi keberanian, maka Paris Takeover 2025 adalah perayaan kedewasaan visi.
“Paris memiliki tempat yang istimewa dalam perjalanan kami,” ujar Linda Anggrea, CEO Buttonscarves. “Kami memulai sesuatu di sini dua tahun lalu, dan kini kami kembali dengan tujuan yang lebih dalam — membangun koneksi, berbagi perspektif, dan memperkuat posisi kami sebagai brand Asia Tenggara yang relevan di dunia internasional.”
Membangun Jembatan antara Dua Dunia
Sebagai bagian dari takeover, Buttonscarves juga menggelar Buttonscarves Rendezvous in Paris, sebuah intimate luncheon yang mempertemukan para fashion insiders, kreator, dan pemimpin kreatif dari berbagai belahan dunia.
Di sinilah esensi Buttonscarves terasa paling kuat — bukan sekadar busana, melainkan koneksi manusia dan nilai-nilai budaya. Melalui percakapan dan kolaborasi lintas negara, acara ini menunjukkan bagaimana fashion dapat menjadi jembatan yang mempertemukan perspektif berbeda dalam satu visi bersama: komunitas global yang inklusif.
Rendezvous ini juga mempertegas peran Buttonscarves sebagai duta budaya Asia Tenggara yang membawa nuansa kesopanan, modernitas, dan kedekatan emosional ke ruang mode global.
Lebih dari Sekadar Fashion
Dalam lanskap fashion yang terus berubah, Buttonscarves berhasil menemukan ruang unik: di antara kemewahan Eropa dan kehangatan budaya Timur. Keberadaannya bukan hanya tentang estetika, tetapi tentang identitas dan cerita.
Dari instalasi di Paris hingga ekspansi ke Dubai, setiap langkah merek ini mencerminkan filosofi yang dalam — bahwa modesty bukanlah batasan, melainkan bentuk lain dari kekuatan. Bahwa keanggunan bisa tampil bersuara, dan gaya bisa menjadi sarana untuk menyatukan budaya.
Kini, dengan rencana membuka butik di Singapura, Buttonscarves memperluas jangkauannya ke pasar internasional, sekaligus memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai poros baru fashion global.
Fashion sebagai Ruang Dialog dan Identitas
Lebih dari sekadar pencapaian komersial, Buttonscarves Paris Takeover menjadi simbol bahwa fashion bisa menjadi bahasa diplomasi budaya. Ia berbicara tentang nilai, tentang cara perempuan Asia modern mengekspresikan dirinya di dunia yang semakin terhubung.
Dalam setiap koleksi, Buttonscarves tidak hanya menjual produk — mereka menjual pengalaman, nilai, dan narasi. Narasi bahwa perempuan bisa anggun sekaligus kuat, berakar pada budaya sendiri namun terbuka terhadap dunia.
Dari Indonesia ke Dunia
Buttonscarves telah menunjukkan bahwa perjalanan global bukan hanya tentang keberanian menembus batas, tetapi juga tentang keberanian membawa akar sendiri ke panggung dunia.
Melalui Paris Takeover, brand ini tidak hanya memperkenalkan desain, tetapi juga memperlihatkan spirit baru perempuan Asia: percaya diri, berdaya, dan memiliki suara.
Dari Indonesia ke Paris, dari komunitas lokal ke koneksi global — Buttonscarves terus membuktikan bahwa fashion bukan sekadar tentang bagaimana seseorang terlihat, tetapi tentang bagaimana sebuah nilai dan identitas bisa dikenakan dengan kebanggaan.