
Kezia Fellcia Kurniawan : Peneliti Muda dengan Terobosan Biogasoline Ramah Lingkungan
Majalahkartini.com – Kezia Fellcia Kurniawan, siswa kelas 11 SMA Jakarta Intercultural School, telah mengambil langkah signifikan dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan di Indonesia melalui keikutsertaannya dalam kegiatan penelitian tentang biogasoline. Penelitian yang inovatif ini telah menarik perhatian banyak pihak sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon dan mendorong penggunaan energi terbarukan, sekaligus menunjukkan kontribusi besar yang dapat diberikan oleh peneliti muda dalam menciptakan perubahan positif bagi lingkungan.
Perjalanan Kezia Fellcia Kurniawan
Perjalanan Kezia dalam dunia penelitian dimulai ketika ia diterima oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengikuti riset terkait bahan bakar bio. Di bawah bimbingan Dr. Robert Ronal Widjaya, M.Si, Kezia diberikan tugas untuk mengeksplorasi metode konversi etanol menjadi bensin dengan pendekatan yang tidak konvensional.
Fokus penelitiannya adalah penggunaan bentonit berpilar aluminium (Al-PILC) sebagai katalis, yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi konversi secara signifikan. Bedasarkan temuan awal yang ia peroleh, selektivitas bensin meningkat drastis, yakni dari 0,91% dengan bentonit yang tidak dimodifikasi menjadi 51,70% ketika menggunakan Al-PILC. Hasil penelitian tersebut membuka peluang besar untuk memproduksi bahan bakar bio yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dr. Robert menjelaskan, “Al-PILC menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam meningkatkan efisiensi konversi etanol menjadi bensin.” Pernyataan ini semakin mengukuhkan peran katalis tersebut sebagai solusi yang potensial untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan dengan cara yang lebih hijau dan berkelanjutan. Melihat potensi temuan tersebut, Kezia tidak berhenti di ranah laboratorium. Ia meluncurkan kampanye publik guna menyebarkan informasi mengenai biogasoline dan manfaatnya bagi masyarakat. Dalam sebuah presentasi, Kezia menyatakan, “Penelitian hanya berdampak jika mencapai orang-orang yang dapat memanfaatkannya,” sehingga ia mengintegrasikan kegiatan diskusi interaktif dan pemasangan spanduk untuk mengedukasi publik tentang pentingnya penggunaan bahan bakar terbarukan.
Selain kegiatan kampanye, Kezia Fellcia Kurniawan juga merancang survei publik untuk mengukur tingkat kesadaran dan minat masyarakat terhadap biogasoline. Survei yang melibatkan 200 responden menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat belum familiar dengan istilah biogasoline, sebanyak 67% responden menyatakan keinginan kuat untuk beralih ke opsi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Data ini menggarisbawahi pentingnya edukasi publik dan advokasi yang terus-menerus untuk mengubah paradigma penggunaan energi di Indonesia.
Dampak Penelitian Kezia Fellcia Kurniawan
Kegiatan penelitian biogasoline yang dilakukan Kezia tidak hanya berdampak pada aspek akademik, melainkan juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil impor dan penurunan emisi gas rumah kaca. Inisiatif tersebut sejalan dengan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Di samping itu, proses produksi biogasoline yang memanfaatkan limbah organik turut menangani persoalan pengelolaan limbah, sehingga menghasilkan solusi yang bernilai ganda bagi lingkungan.
Merefleksikan pengalamannya, Kezia Fellcia Kurniawan mengungkapkan bahwa perjalanan penelitian dan advokasi ini merupakan pengalaman transformasional yang memperdalam pemahamannya tentang ilmu lingkungan. Ia bertekad untuk terus menggali solusi dunia nyata melalui penelitian dan inovasi, dengan harapan dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk ikut ambil bagian dalam perubahan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
