Mengenal 4 Teknik Membatik
Teknik membatik dikenal empat macam yang akan kami ulas dalam artikel berikut ini.
Majalahkartini.com – Batik-batik yang kita temui, merupakan hasil kreasi dari orang-orang yang berjiwa seni tinggi. Setiap daerah memiliki keunikan dalam motif, teknik pembuatan dan makna simboliknya.
Sebelum membahas teknik membatik, kita akan membahas batik terlebih dahulu. Dilansir dari wikipedia, batik adalah kain Indonesia bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009.
Sejak saat itu, 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Teknik seni kain yang mirip batik dapat ditemukan pada berbagai kebudayaan di dunia seperti di Nigeria, Tiongkok, India, Malaysia, Sri Lanka dan daerah-daerah lain di Indonesia.
Batik pesisir Indonesia dari pulau Jawa memiliki sejarah akulturasi yang panjang, dengan corak beragam yang dipengaruhi oleh berbagai budaya, serta paling berkembang dalam hal pola, teknik, dan kualitas pengerjaan dibandingkan batik dari daerah lain.
Batik dianggap sebagai ikon budaya penting di Indonesia. Masyarakat Indonesia mengenakan batik sebagai busana kasual dan formal yang dapat digunakan dalam beragam acara. Dilansir dari berbagai sumber, mari kita intip macam teknik membatik.
4 Teknik Membatik
1. Teknik Canting Tulis
Teknik membatik pertama adalah canting tulis. Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting yang biasanya digunakan di Jawa. Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola di kain mori.
Ini membutuhkan ketelitian yang tinggi, dan keuletan seniman, tak heran batik tulis mahal. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional.
2. Teknik Celup Ikat
Teknik membatik kedua adalah celup ikat. Teknik ini merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna, ikatan dibuka sehingga bagian yang diikat tidak terkena warna.
Sejalan perkembangan zaman, teknik celup ikat tidak hanya juga dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray, dan lain-lain. Celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau perintang warna.
Celup ikat dikenal dibeberapa daerah di Indonesia dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta) , Sasirangan (Banjarmasin) dan Pelangi (Palembang).
3. Teknik Printing dan Cap
Teknik membatik ketiga adalah printing dan cap. Teknik printing dan cap menggunakan canting cap. Canting cap merupakan pelat berisi gambar yang timbul. Proses pembuatannya permukaan canting cap dicelupkan dalam cairan malam. Kemudian, dicapkan pada kain mori, dan akan meninggalkan motif.
Keuntungan menggunakan canting cap yaitu proses pemalaman lebih cepat. Berbeda dengan batik cap, batik printing ini proses pewarnaan hanya satu sisi kain mori saja.
Sehingga warna dari batik sablon printing ini lebih cepat pudar.Kelebihan dari teknik batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, yang sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit. Selain itu motif batiknya juga lebih detail.
4. Teknik Colet
Teknik membatik selanjutnya adalah colet. Batik tulis warna yang motif batiknya dibuat dengan teknik colet. Teknik colet disebut juga dengan teknik lukis, dengan cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan kuas.
Teknik colet membutuhkan cita rasa seniman yang tinggi, kreatifitas dan skill maupun pengkombinasian warna dari pelukis batik ini. Semakin kecil, rumit dan detil gambar yang di hasilkan, semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini.
Nah itu beberapa teknik membatik. Jika Anda ingin melihat secara langsung prosesnya atau ingin mencoba membatik dengan kreasi sendiri, datanglah ke Kampung Batik Laweyan, Solo. Dijamin Anda akan betah dengan suguhan berbagai macam batik dan motifnya.