Eksperimen Science Cara Menstimulasi Anak Agar Mencintai Ilmu Sains
Eksperimen Science penting untuk dukung berbagai aspek tumbuh kembang anak. Einstein Science Project (ESP) ajak anak menggemari ilmu sains melalui beragam eksperimen science sesuai usia anak.
Majalahkartini.com – Ada beberapa aspek dalam tumbuh kembang anak, yaitu fisik (motorik), intelektual (kognitif), bahasa dan sosial emosi. Aspek-aspek tersebut perlu didukung dengan berbagai stimulasi yang baik agar tumbuh kembang anak menjadi maksimal.
Demikian diungkapkan Psikolog Anak dari Lembaga Terapan Psikologi UI Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, dalam keterangan persnya baru-baru ini di Jakarta.
Salah satu bentuk stimulasinya adalah eksperimen sains. Eksperimen sains dapat membantu mengembangkan rasa ingin tahu, pemikiran kritis dan kemauan belajar.
Selain itu, anak juga dapat belajar urutan, sistematisasi dan aturan. Ini penting bagi anak agar dapat menyampaikan urutan peristiwa, sebab-akibat dan memahami arahan orang tua dengan baik.
“Eksperimen sains juga memberi kesempatan untuk experiential learning & discovery learning pada anak. Belajar secara langsung/praktek dan menemukan hal-hal baru dalam eksperimen menjadi aktivitas belajar yang menyenangkan bagi anak,” kata Vera.
Lebih lanjut ia mengatakan, agar mendapatkan manfaat yang maksimal dari eksperimen sains, penting untuk memberikan eksperiemen yang variatif dengan tetap memastikan aktivitas itu interaktif bagi anak.
Selain itu, penting untuk memperhatikan multi-aspek dimana satu aktivitas dapat memberikan stimulasi pada lebih dari satu aspek sensoris, misalnya saat bersamaan anak mengamati, mendengar dan menyentuh saat melakukan eksperimen serta memicu experiential learning/hands-on.
“Aktivitas sains juga harus sesuai tahapan usia perkembangan anak. Dengan demikian, anak-anak akan terpacu secara fisik (motorik), intelektual (kognitif), bahasa dan sosial emosi,” ujarnya.
Pentingnya Eksperimen Science
Fisikawan yang terbesar sepanjang masa, Albert Einstein, ternyata menemukan berbagai teori penting bagi ilmu pengetahuan melalui berbagai eksperimen sains. Eksperimen sains ternyata juga merupakan salah satu bentuk stimulasi yang baik bagi tumbuh kembang anak.
Karenanya, Einstein Science Project (ESP) hadir untuk membantu anak-anak melakukan eksperimen sains dengan cara yang menyenangkan. Bukan tidak mungkin, fisikawan terbesar selanjutnya akan berasal dari anak-anak Indonesia yang sudah terbiasa melakukan eksperimen sains.
Dilatarbelakangi oleh keinginan menginspirasi anak-anak sejak dini agar mencintai ilmu sains dengan cara yang menyenangkan, Einstein Science Project hadir dengan metode hands-on learning/pengalaman praktik secara langsung.
Sebagai penyedia pengalaman eksperimen science interaktif dan menyenangkan, yang diperuntukkan bagi anak usia 3 -12 tahun, kami menyadari pentingnya aktivitas yang disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan anak.
“Oleh karena itu, kami memiliki menyediakan berbagai macam eksperimen sains yang kami rekomendasikan sesuai dengan usia/level kelas anak. Harapan kami, ESP dapat menjadi learning partner bagi anak dan orang tua,” kata Founder/Director Einstein Science Project, Sarah Hutauruk, MBA.
Manager Operasional Einstein Science Project Ni Nengah Kristanti, M.I.P mengatakan, area eksperimen ESP terdiri dari Sensory Corner yaitu area bermain dan eksplolasi sensori untuk anak yang berada di lantai 2.
Area terdiri dari meja sensori berisi mainan edukasi berupa pasir kinetic, busy board, magic straw dan lego. Messy Play and Chemical Experiment yaitu area mencoba eksperimen-eksperimen bertema chemical.
Meja belajar yaitu area kelas untuk melakukan eksperimen hands-on serta mecoba berbagai peralatan lab sains seperti mikroskop dan kelengkapannya. Anak-anak dari usia 3-12 tahun direkomendasikan untuk mencoba seluruh peralatan di lab sains ESP, tetapi tentu dengan bimbingan dari tim fasilitator Lab ESP.
“Durasi kelas untuk 1 eksperimen adalah 60 menit dan 2 eksperimen membutuhkan waktu 90 menit. Anak-anak dapat memilih aktivitasnya sesuai dengan usia dan waktu yang mereka inginkan. Einstein Science Project memberikan beragam program untuk orang tua dan anak, antara lain Enrichment Program, Private Class atau Private Event, juga program untuk sekolah seperti Science Day, Ekstra/intra-kurikuler dan Field Trip. Dengan mengikuti berbagai pilihan eksperimen, anak-anak dapat terstimulasi secara lengkap,” tutup Kristanti.
Mengenai Enrichment Program, Private Class, juga program untuk sekolah seperti science day dan ekstra/intra-kurikuler:
– Enrichment Program adalah kegiatan belajar sains reguler di Lab/Center ESP di luar jam sekolah dengan bimbingan fasilitator secara mandiri. Kegiatan berlangsung selama 1 term (8 minggu) dengan sistem grup (6 anak). Adapun kegiatan belajar sains, terdiri dari hands-on learning, belajar sains dengan alat peraga dan peralatan lab yang materinya sudah dirancang selama 1 term.
– Private Class adalah kegiatan belajar sains secara privat kepada anak di baik secara online/offline, dimana anak akan dapat mengeksplor dan melakukan eksperimen sains dengan bimbingan langsung dari fasilitator. Kegiatan belajar secara private dapat dilakukan dengan durasi maksimum 90 menit.
– Program sekolah seperti Science day, Ekstra/Intra-kurikuler.
Science Day merupakan program 1 hari dengan durasi antara 90-120 menit yang dapat dilakukan di Sekolah, Tempat Umum, Perorangan dimana anak-anak akan merasakan 1 hari menjadi ilmuwan cilik. Dengan minimum peserta 10-20 anak, kegiatan science day dapat dilakukan secara online di seluruh Indonesia dan offline (jabodetabek).
Extracurricular/Intracurricular merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah (ekskul) dan di dalam pelajaran sekolah (inkul). Sekolah dapat bekerja sama dengan Einstein Science Project untuk menyelenggarakan kegiatan ekskul maupun inkul di sekolah masing-masing. Saat ini Einstein Science Project juga menyediakan program Ekskul secara online ke seluruh Indonesia maupun offline (Jabodetabek).