
Pengaruh Makanan terhadap Mood dan Kesehatan Mental
Majalahkartini.com – Kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh faktor psikologis dan lingkungan, tetapi juga oleh pola makan. Apa yang kita konsumsi setiap hari dapat memengaruhi suasana hati, tingkat energi, dan bahkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi produksi hormon dan neurotransmiter yang berperan dalam mengatur emosi dan fungsi otak.
1. Hubungan Antara Makanan dan Mood
Makanan yang kita konsumsi berpengaruh langsung terhadap sistem saraf dan produksi zat kimia di otak yang mengatur suasana hati, seperti serotonin, dopamin, dan endorfin. Berikut adalah beberapa cara makanan memengaruhi mood:
a. Karbohidrat Kompleks untuk Produksi Serotonin
Serotonin adalah neurotransmiter yang membantu mengatur mood dan memberikan rasa tenang. Karbohidrat kompleks seperti gandum utuh, oatmeal, dan nasi merah membantu meningkatkan produksi serotonin secara alami, sehingga dapat mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia.
b. Protein untuk Keseimbangan Neurotransmiter
Protein mengandung asam amino, seperti triptofan dan tirosin, yang penting untuk produksi serotonin dan dopamin. Sumber protein sehat seperti ikan, ayam, telur, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kestabilan emosi dan meningkatkan fokus.
c. Lemak Sehat untuk Fungsi Otak
Asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan salmon, biji chia, dan kacang kenari berperan dalam menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko depresi. Omega-3 juga membantu meningkatkan konektivitas sel-sel otak, yang berpengaruh pada stabilitas emosional.
d. Antioksidan untuk Mengurangi Stres Oksidatif
Makanan yang kaya antioksidan, seperti buah beri, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, membantu melindungi otak dari stres oksidatif yang dapat berkontribusi pada gangguan mood dan kecemasan.
2. Makanan yang Dapat Meningkatkan Mood
Beberapa makanan yang dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengurangi stres meliputi:
- Cokelat hitam – Mengandung flavonoid yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan produksi endorfin.
- Pisang – Kaya akan vitamin B6 yang membantu produksi serotonin.
- Yogurt dan makanan fermentasi – Mengandung probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan usus, yang berhubungan erat dengan kesehatan mental.
- Teh hijau – Mengandung L-theanine yang dapat memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fokus.
- Alpukat – Mengandung lemak sehat dan vitamin B yang membantu meningkatkan energi dan mengurangi kecemasan.
3. Makanan yang Harus Dibatasi untuk Kesehatan Mental
Sebagian makanan dapat berdampak negatif pada suasana hati dan kesehatan mental jika dikonsumsi secara berlebihan, seperti:
- Makanan tinggi gula – Dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang cepat, sehingga memicu perubahan mood yang drastis.
- Makanan olahan dan cepat saji – Mengandung lemak trans dan zat aditif yang dapat meningkatkan risiko peradangan dan gangguan mental.
- Kafein berlebihan – Meskipun dapat meningkatkan energi, konsumsi kafein berlebihan bisa menyebabkan kecemasan dan gangguan tidur.
- Alkohol – Bisa memperburuk depresi dan kecemasan dalam jangka panjang.
Makanan memiliki peran besar dalam mengatur suasana hati dan kesehatan mental. Dengan memilih makanan sehat yang kaya nutrisi, kita dapat meningkatkan produksi hormon bahagia, mengurangi stres, dan menjaga kesehatan otak. Sebaliknya, menghindari makanan tinggi gula dan olahan dapat membantu mengurangi risiko gangguan mental. Oleh karena itu, menerapkan pola makan sehat tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga bagi kesehatan pikiran dan emosi.
Jika ingin menjaga mood tetap stabil dan mental tetap sehat, mulai perhatikan apa yang kita konsumsi setiap hari.
